Pembantaian Dukun Santet: Film Horor dari Tragedi Nyata

Sinopsis Pembantaian Dukun Santet:Satrio adalah salah satu dari murid di pesantren tersebut. Ia melihat bagaimana pesantrennya yang semula adem-ayem menjadi kacau, penuh ceceran darah, dan korban di mana-mana. (dok. MD Pictures/Pichouse Films via IMDb)
Sinopsis Pembantaian Dukun Santet:Satrio adalah salah satu dari murid di pesantren tersebut. Ia melihat bagaimana pesantrennya yang semula adem-ayem menjadi kacau, penuh ceceran darah, dan korban di mana-mana. (dok. MD Pictures/Pichouse Films via IMDb)

"Pembantaian Dukun Santet": Kisah Mencekam Tragedi Banyuwangi Jadi Film Horor Paling Dinanti 2025

Jakarta, 11 Mei 2025 — Dunia perfilman Indonesia kembali diguncang dengan kehadiran film horor terbaru berjudul Pembantaian Dukun Santet. Film yang diproduksi oleh MD Pictures dan Pichouse Films ini diangkat dari tragedi nyata yang menggetarkan Kabupaten Banyuwangi pada akhir dekade 90-an. Cerita ini bukan hanya soal kengerian mistis, namun juga menyimpan jejak sejarah sosial, politik, hingga pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dalam.

Film Pembantaian Dukun Santet menjadi buah bibir publik sejak trailer-nya dirilis dan menuai berbagai reaksi, mulai dari antusiasme penggemar horor hingga kritik dari warga Banyuwangi sendiri yang merasa citra daerahnya tercoreng. Namun di balik kontroversi tersebut, film ini tetap menjadi salah satu tontonan paling dinanti tahun ini.


Dari Thread Viral ke Layar Lebar

Kisah film ini bermula dari thread Twitter viral bertajuk Lemah Santet Banyuwangi yang diunggah oleh akun @Jeropoint pada Februari 2023. Thread tersebut memaparkan kronologi mengejutkan mengenai fenomena pembunuhan massal terhadap para dukun santet di Banyuwangi pada 1998.

Thread ini menjadi bahan diskusi hangat di berbagai platform media sosial karena mengangkat sisi kelam dari sejarah Indonesia yang belum banyak diketahui publik. Dengan cepat, thread ini menyita perhatian industri film, hingga akhirnya diadaptasi oleh dua penulis naskah ternama, Baskoroadi Wuryanto dan Andri Cahyadi, yang kemudian disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis.


Sinopsis Resmi Film Pembantaian Dukun Santet

Film ini mengambil latar sebuah pesantren di Banyuwangi yang pada tahun 1998 tiba-tiba diteror oleh kekuatan gelap. Teror tersebut bukan hanya berasal dari kekuatan supranatural, tetapi juga dari konflik sosial yang menyebabkan ketegangan luar biasa. Korban mulai berjatuhan, bukan hanya dari kalangan dukun yang dituduh sebagai penyihir, tetapi juga para guru, santri, dan masyarakat umum.

Tokoh utama dalam film ini adalah Satrio, seorang santri muda yang diperankan oleh Kevin Ardilova. Ia menyaksikan langsung bagaimana tempat belajarnya yang tenang dan religius berubah menjadi lautan darah dan ketakutan. Bersama teman-temannya, Satrio mencoba bertahan hidup sambil mencari tahu akar dari semua kekacauan ini.


Membedah Tragedi Banyuwangi 1998

Tragedi Banyuwangi pada 1998 bukan sekadar kisah horor mistis biasa. Pada masa itu, puluhan hingga ratusan orang dibunuh karena dianggap sebagai dukun santet. Mereka diburu oleh sekelompok orang yang disebut sebagai ninja oleh masyarakat sekitar.

Banyak pihak meyakini bahwa tragedi ini memiliki muatan politis, terkait dengan situasi transisi kekuasaan dari Orde Baru ke Reformasi. Dalam kekacauan pasca lengsernya Presiden Soeharto, isu dukun santet menjadi alat untuk mengalihkan perhatian atau bahkan sebagai upaya penghilangan terhadap tokoh masyarakat tertentu.


Kontroversi Judul Film dan Reaksi Warga Banyuwangi

Pada awalnya, film ini direncanakan mengusung judul yang sama dengan thread viral, yaitu Lemah Santet Banyuwangi. Namun judul tersebut menuai protes keras dari masyarakat dan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) cabang Banyuwangi. Mereka menganggap judul tersebut mencoreng citra daerah mereka yang kini dikenal sebagai kota wisata budaya.

Sebagai bentuk respons terhadap masukan tersebut, MD Pictures akhirnya mengganti judulnya menjadi Pembantaian Dukun Santet. Judul ini merujuk langsung pada tajuk berita dari era tersebut yang sempat menghiasi berbagai media cetak nasional. Bersamaan dengan pergantian judul, jadwal tayang film juga diundur menjadi 8 Mei 2025.


Deretan Aktor dan Aktris Berbakat

Film Pembantaian Dukun Santet dibintangi oleh aktor dan aktris muda serta senior berbakat. Nama-nama besar seperti:

  • Kevin Ardilova sebagai Satrio

  • Aurora Ribero

  • Kaneishia Yusuf

  • Iqbal Sulaiman

  • Siti Aziizah Chairunnisa

  • Sasya Anastaysa

  • Teuku Rifnu Wikana

  • Ariyo Wahab

  • Totos Rasiti

  • Annisa Hertami

  • Pritt Timothy

  • Sapta Taliwang

Para pemain ini dinilai berhasil membawakan karakter mereka dengan emosional dan autentik, membuat penonton merasa benar-benar tenggelam dalam atmosfer ketegangan yang diciptakan oleh cerita.


Horor, Politik, dan Kritik Sosial

Tidak seperti film horor kebanyakan yang fokus pada elemen mistis semata, Pembantaian Dukun Santet menyajikan banyak lapisan cerita. Film ini menggambarkan bagaimana ketakutan terhadap hal-hal gaib bisa dimanfaatkan untuk menciptakan kekacauan sosial.

Lebih dari sekadar horor, film ini adalah kritik terhadap betapa bahayanya tuduhan tanpa bukti, kekerasan yang dilegalkan oleh massa, serta manipulasi politik dalam masyarakat yang sedang tidak stabil.


Kengerian dalam Balutan Sinematografi Kuat

Salah satu kekuatan utama film ini adalah sinematografinya yang kelam, suram, dan mencekam. Penggunaan tata cahaya, suara, serta musik latar yang digarap dengan matang membuat penonton terus berada di ujung kursi. Setiap adegan dibuat dengan pendekatan realisme gelap, yang menambah kesan bahwa apa yang kita saksikan adalah bagian dari kenyataan yang pernah terjadi.


Dampak Terhadap Perfilman Horor Indonesia

Dengan mengangkat kisah nyata dan dikemas dalam film horor yang serius dan berlapis makna, Pembantaian Dukun Santet bisa menjadi tonggak baru dalam genre horor Indonesia. Ini membuktikan bahwa film horor tak hanya harus menghadirkan setan dan darah, tetapi bisa juga menjadi refleksi sejarah dan sosial bangsa.


Tanggapan Netizen dan Kritikus Film

Sejak penayangannya pada 8 Mei 2025, film ini mendapat respons beragam dari netizen. Banyak yang memuji keberanian produser dalam mengangkat tema sensitif seperti ini. Beberapa bahkan membandingkan film ini dengan film-film dokumenter sejarah karena kemiripan naratifnya dengan kejadian nyata.

Namun ada juga yang mengkritik film ini terlalu menekankan sisi horor dan mengabaikan latar sosial politik yang kompleks. MD Pictures sendiri telah menyatakan bahwa film ini hanyalah bagian dari interpretasi kreatif, dan tidak bermaksud menyederhanakan tragedi kemanusiaan yang sesungguhnya.


Kesimpulan

Pembantaian Dukun Santet adalah film yang bukan hanya membuat bulu kuduk berdiri, tetapi juga menggugah kesadaran sejarah. Ia mengingatkan bahwa masa lalu bangsa ini tidak pernah luput dari tragedi yang menyakitkan. Dengan balutan cerita fiksi yang mencekam, film ini berhasil menyatukan elemen horor, sejarah, dan sosial dalam satu kemasan yang kuat dan berani.

Apakah kamu siap menonton kengerian dari kisah nyata ini?


Film Pembantaian Dukun Santet kini sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia sejak 8 Mei 2025. Bagi pencinta film horor tanah air, ini adalah tayangan yang wajib ditonton — bukan hanya karena kisahnya, tapi karena nilai sejarah yang diangkatnya.

Posting Komentar

0 Komentar