![]() |
Proses evakuasi warga sipil yang tewas di lokasi kontak tembak antara kelompok bersenjata dan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (15/5/2025). |
Konflik Intan Jaya Papua Tengah: Lima Warga Sipil Tewas, Status Darurat Ditetapkan
Daun News – Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, mengumumkan temuan tragis dalam konflik bersenjata yang terus berlangsung di wilayahnya. Lima warga sipil ditemukan tewas di lokasi kontak tembak antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di dua distrik, yakni Sugapa dan Hitadipa. Sementara dua warga lainnya masih belum diketahui keberadaannya.
Kontak tembak terjadi antara 13 hingga 14 Mei 2025, dan telah memakan banyak korban jiwa, baik dari pihak KKB, TNI, maupun masyarakat sipil. Pemkab Intan Jaya menyebutkan bahwa langkah evakuasi telah dilakukan dan proses pencarian terhadap warga yang belum ditemukan masih terus dilanjutkan.
Kronologi Kejadian dan Identitas Korban
![]() |
Proses pembakaran jenazah warga sipil yang ditemukan tewas di lokasi kontak tembak antara kelompok bersenjata dan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (15/5/2025). |
Pada Kamis siang (15/5/2025), Pemerintah Kabupaten Intan Jaya mengirimkan tim khusus ke lokasi kejadian yang berada di perbatasan dua kampung, yakni Kampung Ndugusiga (Distrik Sugapa) dan Kampung Hitadipa (Distrik Hitadipa). Tim ini dipimpin oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kampung, Yoakim Mujizau, serta melakukan koordinasi dengan aparat keamanan setempat.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Intan Jaya, Asir Mirip, lima korban tewas merupakan warga sipil:
Ruben Wandagau – Kepala Kampung Hitadipa
Pendeta Damianus Wandagau – Tokoh agama dari Hitadipa
Elia Wandagau – Rohaniawan dari Hitadipa
Mono – Seorang perempuan tunarungu dan tunawicara dari Hitadipa
Agus Mirip – Warga Kampung Ndugusiga
Sementara itu, dua warga yang masih hilang belum diketahui nasibnya. Selain korban tewas, terdapat korban luka akibat tembakan, yakni Openi Wandagau dan Junite Janambani. Keduanya telah dievakuasi ke pusat kota Sugapa. Anak dari Junite, Minus Jegeseni, yang mengalami luka di telinga, sudah dievakuasi ke Kabupaten Mimika.
Operasi TNI dan Klaim Keberhasilan
Dalam pernyataan resmi, pihak TNI menyatakan bahwa operasi penindakan dilakukan terhadap kelompok bersenjata pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. Operasi ini berlangsung dari tanggal 13 hingga 14 Mei 2025. Hasil dari operasi ini, menurut laporan TNI, adalah tewasnya 18 anggota kelompok bersenjata, serta disitanya dua senjata api, puluhan amunisi, dan senjata tradisional.
TNI menyebut kelompok bersenjata tersebut kerap melakukan propaganda kepada masyarakat, menjadikan warga sebagai tameng hidup, dan menyebarkan informasi bahwa kedatangan TNI akan membahayakan nyawa masyarakat sipil.
Reaksi dan Penanganan Pemerintah Daerah
![]() |
Pemerintah Kabupaten Intan Jaya menurunkan tim untuk mengecek warga terdampak kontak tembak di sejumlah kampung di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (15/5/2025). |
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, menyatakan bahwa wilayahnya sedang menghadapi peningkatan eskalasi konflik. Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana non-alam selama 14 hari, mulai dari 14 Mei hingga 27 Mei 2025.
“Untuk mendukung kelancaran seluruh proses pencarian dan evakuasi, maka pemerintah menetapkan status tanggap darurat,” jelas Aner dalam keterangannya.
Pemkab Intan Jaya juga meminta bantuan kepada Gubernur Papua Tengah untuk memberikan dana hibah serta bantuan sosial demi menangani situasi darurat ini. Pasalnya, keterbatasan anggaran membuat pemerintah daerah kesulitan menanggulangi dampak konflik bersenjata yang terus berulang.
“Kemampuan keuangan daerah sangat terbatas. Kami harap Gubernur Papua Tengah memberikan bantuan dalam bentuk dana hibah dan sosial,” tambah Aner.
Respons dari Kelompok OPM
Di sisi lain, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, belum bisa memberikan keterangan pasti mengenai situasi di lapangan. Ia mengaku terkendala gangguan aplikasi pesan singkat sehingga belum memperoleh laporan lengkap dari pihaknya.
Kontak senjata antara OPM dan TNI bukan hal baru di wilayah ini, namun korban jiwa dari kalangan sipil terus menjadi sorotan utama. Kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan hidup meningkat tajam, apalagi jika informasi mengenai warga dijadikan tameng benar adanya.
Dampak Sosial dan Kemanusiaan
![]() |
Proses evakuasi warga sipil yang tewas di lokasi kontak tembak antara kelompok bersenjata dan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (15/5/2025). |
Konflik berkepanjangan ini berdampak signifikan terhadap kondisi sosial masyarakat Intan Jaya. Banyak warga yang memilih mengungsi ke daerah lain demi keselamatan. Aktivitas ekonomi terhenti, sekolah-sekolah tutup, dan pelayanan kesehatan pun menjadi terganggu.
Laporan dari sejumlah LSM yang bergerak di bidang kemanusiaan menyebutkan bahwa anak-anak dan perempuan menjadi kelompok paling rentan dalam konflik ini. Mereka mengalami trauma, kehilangan anggota keluarga, dan mengalami kesulitan dalam mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Peran Pemerintah Pusat dan Harapan Perdamaian
Dalam situasi seperti ini, peran pemerintah pusat sangat dibutuhkan. Pemkab Intan Jaya berharap ada perhatian khusus dari Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, dan TNI-Polri untuk menciptakan solusi jangka panjang yang menyentuh akar persoalan, termasuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi di wilayah-wilayah konflik.
Penanganan konflik Papua tak bisa hanya diselesaikan melalui pendekatan militer. Dibutuhkan dialog terbuka, keadilan sosial, dan pembangunan yang menyeluruh demi meredakan ketegangan.
Penutup
Konflik bersenjata yang terjadi di Intan Jaya menjadi cermin betapa rentannya masyarakat sipil dalam pusaran kekerasan bersenjata. Dengan status tanggap darurat yang telah ditetapkan, harapan masyarakat kini tertuju pada proses evakuasi, perlindungan korban, serta peran aktif pemerintah pusat dalam mengakhiri konflik yang terus membayangi kehidupan mereka.
Semoga tragedi ini menjadi titik balik bagi terciptanya kedamaian dan keadilan yang sesungguhnya di Bumi Cenderawasih.
Daun News
Kunjungi juga: Daungroup Indonesia
0 Komentar