![]() |
Hujan Lebat Masih Mengintai Jelang Musim Kemarau di Indonesia. DaunNews |
Hujan Lebat Masih Mengintai Jelang Musim Kemarau di Indonesia
Daun News — Meski musim kemarau mulai mendekat, cuaca ekstrem masih mengintai banyak wilayah di Indonesia. Berdasarkan analisis klimatologi dari BMKG pada dasarian II Mei 2025, hanya sekitar 11% zona musim yang telah resmi memasuki musim kemarau. Sebaliknya, 73% zona musim di Indonesia masih berada dalam fase musim hujan. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah masih dalam masa peralihan atau pancaroba, sebuah fase yang dikenal dengan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Periode pancaroba biasanya ditandai dengan kondisi cuaca cerah pada pagi hingga siang hari, lalu berubah menjadi hujan yang dapat disertai petir pada sore hingga malam. Fenomena ini tidak hanya disebabkan oleh mekanisme konvektivitas lokal tetapi juga oleh dinamika atmosfer global seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, gelombang Kelvin, serta gangguan tropis di barat daya Bengkulu.
Dinamika Atmosfer dan Potensi Cuaca Ekstrem
MJO saat ini tercatat aktif di wilayah selatan Indonesia dan diprediksi akan tetap berada di sana dalam beberapa hari ke depan. Aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin juga diperkirakan akan terus berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan. Keberadaan fenomena-fenomena atmosfer ini dipastikan memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan, terutama di bagian selatan dan tengah Indonesia.
BMKG memperingatkan masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang. Cuaca ekstrem seperti ini dapat terjadi sewaktu-waktu selama masa transisi musim ini.
Iklan: Nikmati pengalaman bermain yang menyenangkan dan aman hanya di Dauntogel, platform hiburan digital terpercaya dengan berbagai promo menarik. Kunjungi sekarang dan dapatkan bonusnya!
Pola Sirkulasi dan Perkiraan Mingguan
Selama sepekan ke depan, konvektivitas tinggi yang terjadi akibat radiasi matahari pada pagi hingga siang hari akan menghasilkan pertumbuhan awan hujan pada sore hingga malam. Kombinasi dari berbagai dinamika atmosfer yang aktif secara bersamaan—seperti MJO, gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan gelombang Low Frequency—akan memicu aktivitas konvektif dan pembentukan sirkulasi siklonik.
Pola sirkulasi siklonik diprediksi terjadi di beberapa wilayah seperti perairan barat Lampung, Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Laut Seram. Ini akan menyebabkan konvergensi angin di wilayah tersebut, yang memicu hujan dengan intensitas tinggi.
Sementara itu, pergerakan massa udara kering dari benua Australia juga menunjukkan tanda-tanda awal musim kemarau, terutama di wilayah selatan Indonesia. Ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin serta tingginya gelombang laut di sejumlah wilayah seperti Samudra Hindia barat daya, Laut Timor, hingga perairan utara Australia.
Iklan: Hadir dengan fitur unggulan dan layanan 24/7, Admintoto menawarkan pengalaman digital inovatif untuk Anda. Bergabunglah sekarang dan rasakan sensasinya!
Prospek Cuaca 23–29 Mei 2025
Periode 23–25 Mei 2025
Kondisi cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun, terdapat potensi hujan sedang di berbagai wilayah seperti Aceh, Jambi, Bengkulu, Banten, Bali, NTB, NTT, serta sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Peringatan dini hujan lebat hingga sangat lebat ditujukan untuk:
Sumatera Utara
Lampung
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Maluku
Papua Selatan
Angin kencang diperkirakan terjadi di wilayah Aceh.
Periode 26–29 Mei 2025
Cuaca diperkirakan cenderung cerah berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan sedang berpotensi terjadi di wilayah:
Sumatera Utara
Riau
Lampung
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
NTT
Kalimantan bagian barat dan tengah
Sulawesi bagian utara, tengah, dan tenggara
Maluku dan Papua
Peringatan hujan lebat hingga sangat lebat di:
Jawa Barat
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Angin kencang diperkirakan masih melanda wilayah Aceh.
Iklan: Dapatkan hadiah langsung dan bonus mingguan dari Redmitoto, platform digital yang menghadirkan hiburan dan keuntungan sekaligus. Cek sekarang juga!
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
Menghadapi dinamika cuaca yang masih cukup ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Menggunakan pelindung matahari atau tabir surya.
Menjaga asupan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi.
Waspada terhadap hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Menjauhi tempat terbuka saat terjadi petir.
Siap siaga terhadap risiko banjir, banjir bandang, dan longsor.
Memantau informasi terbaru dari kanal resmi BMKG.
Memahami dan menyiapkan jalur evakuasi jika diperlukan.
Kondisi cuaca ini akan terus diperbarui oleh BMKG seiring dengan perkembangan dinamika atmosfer global dan regional. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus mengikuti informasi dari sumber resmi.
Kesimpulan
Walaupun kita telah berada di ambang musim kemarau, kenyataannya cuaca ekstrem dan hujan lebat masih akan menjadi bagian dari kehidupan harian masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Dinamika atmosfer seperti MJO dan gelombang Rossby menjadi faktor utama penyebab cuaca tak menentu ini.
Kesiapsiagaan dan informasi yang akurat sangat penting dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Oleh karena itu, BMKG terus memberikan edukasi dan pembaruan informasi untuk melindungi keselamatan masyarakat.
Sumber informasi: BMKG, 22 Mei 2025
Kunjungi juga: Daungroup Indonesia
0 Komentar