Direksi dan Komisaris Mundur, GOTO Tunjukkan Kinerja Positif Kuartal I-2025

Direksi dan Komisaris Mundur, GOTO Tunjukkan Kinerja Positif Kuartal I-2025

 Direksi dan Komisaris Mundur, GOTO Tunjukkan Kinerja Positif Kuartal I-2025

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan pengunduran diri sejumlah direktur dan seorang komisaris, hanya beberapa hari setelah perusahaan merilis laporan keuangan kuartal pertama tahun 2025. Langkah ini menjadi sorotan publik dan investor, namun kalangan analis menilai hal tersebut sebagai bagian dari dinamika perusahaan terbuka yang wajar terjadi.

Direksi yang mengundurkan diri terdiri atas Thomas Kristian Husted (Wakil Direktur Utama), Nila Marita Indreswari (Direktur & Head of External Affairs), serta Pablo Malay (Direktur & Chief Corporate Officer). Di jajaran dewan komisaris, Garibaldi ‘Boy’ Thohir juga menyatakan mundur dari jabatannya untuk fokus pada bisnis keluarga.

Meski mundur dari posisi wakil direktur utama, Thomas Husted tetap bergabung dengan unit bisnis fintech dan masih menjabat sebagai Presiden GoTo Financial. Sementara itu, Pablo Malay telah dinominasikan sebagai komisaris dan menanti persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Nila Marita mundur untuk mengejar minat lain di luar perseroan.

Analis dari Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, mengatakan bahwa pengunduran diri direksi dan komisaris merupakan agenda rutin dan umum di perusahaan terbuka seperti GOTO. “Perubahan komposisi manajemen lazim terjadi, apalagi jika menyangkut penyegaran struktur organisasi dan strategi jangka panjang,” ujarnya.

Menariknya, pengunduran diri sejumlah petinggi ini terjadi di tengah pencapaian kinerja positif GOTO. Pada laporan keuangan kuartal I-2025 yang dirilis 29 April lalu, GOTO mencatat penurunan rugi bersih sebesar 61% secara tahunan (YoY). Bahkan, rugi usaha menyusut hampir 80% YoY, menjadikannya salah satu pencapaian operasional terbaik dalam sejarah perseroan.

Selain itu, EBITDA grup yang disesuaikan berhasil mencetak angka positif sebesar Rp 393 miliar, sementara arus kas operasional mencapai Rp 301 miliar. Menurut analis dari MNC Sekuritas, Rudy Setiawan, pencapaian ini merupakan sinyal kuat bahwa fundamental GOTO semakin solid.

“Inovasi produk dan kedisiplinan dalam pengelolaan biaya menjadi motor utama peningkatan profitabilitas. Yang paling penting adalah arus kas operasional positif, yang mencerminkan keberlangsungan bisnis GOTO ke depan,” ungkap Rudy. Ia menambahkan bahwa GOTO berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman EBITDA disesuaikan sebesar Rp 1,4–1,6 triliun pada akhir tahun 2025.

Dengan pencapaian EBITDA kuartal pertama yang sudah menyentuh 25% dari target tahunan, para investor kini mulai mengalihkan fokus dari dinamika internal perusahaan kepada kinerja fundamental dan potensi jangka panjang GOTO. Transformasi struktur manajemen ini justru bisa menjadi momentum strategis untuk memperkuat arah bisnis ke depan.

Posting Komentar

0 Komentar