![]() |
Israel dan Iran terus saling serang (DaunNews) |
Israel Klaim Tewaskan Komandan Militer Iran Ali Shadmani dalam Serangan Udara ke Teheran
Jakarta – Konflik bersenjata antara Israel dan Iran kembali meningkat ke level yang lebih tinggi setelah Israel mengklaim keberhasilan dalam membunuh seorang tokoh militer paling senior dari Iran, Ali Shadmani. Dalam serangan udara yang dilakukan pada Senin malam waktu Teheran, pihak militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menargetkan dan menghancurkan pusat komando yang dipimpin oleh Shadmani di jantung ibu kota Iran.
Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan antara dua kekuatan utama di Timur Tengah yang selama ini berseteru dalam berbagai bentuk konflik langsung maupun tidak langsung. Israel menyebut Shadmani sebagai salah satu figur paling berpengaruh dalam lingkaran militer Iran, bahkan diklaim sebagai tokoh yang sangat dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Identitas Ali Shadmani
Ali Shadmani dikenal sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di tubuh Korps Garda Revolusi Islam Iran atau IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps). Ia menjabat sebagai Kepala Staf masa perang dan juga komandan markas Khatam Al Anbiya, sebuah posisi yang sangat strategis dalam struktur pertahanan Iran.
Menurut laporan yang dikutip dari Al Jazeera, Shadmani baru saja menggantikan Jenderal Gholamali Rashid yang sebelumnya menjabat posisi tersebut dan juga dikabarkan tewas akibat serangan Israel dalam gelombang serangan beberapa waktu lalu. Dengan gugurnya Shadmani, Iran kini kehilangan salah satu pemimpin militer paling senior dan berpengaruh.
Serangan ke Jantung Teheran
Militer Israel menyebut serangan itu sebagai "kesempatan tiba-tiba semalam" yang kemudian dimanfaatkan dengan maksimal oleh Angkatan Udara Israel. Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyebutkan bahwa mereka telah menyerang "pusat komando yang dikelola staf di jantung Teheran dan melenyapkan Ali Shadmani".
Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak pemerintah Iran terkait klaim Israel tersebut. Media dan pejabat Iran masih bungkam mengenai apakah benar Shadmani telah tewas, serta bagaimana dampak strategis dari kehilangan ini terhadap struktur militer Iran.
Serangan Balasan Israel Sejak 13 Juni
Serangan terhadap Teheran bukanlah insiden tunggal. Sejak 13 Juni 2025, Israel terus melancarkan serangan-serangan balasan terhadap sejumlah fasilitas militer dan individu penting di Iran, menyusul dugaan serangan cyber dan infiltrasi oleh pihak Iran terhadap fasilitas strategis Israel.
Dalam rangkaian serangan tersebut, lima petinggi militer Iran dan beberapa ahli nuklir telah dilaporkan tewas. Namun sebagian laporan tersebut masih menunggu verifikasi resmi dari pihak internasional maupun dari Iran sendiri.
Salah satu korban sebelumnya adalah Gholamali Rashid, yang juga menjabat sebagai komandan Khatam Al Anbiya. Hal ini menunjukkan bahwa serangan Israel secara sistematis menargetkan pusat komando dan tokoh strategis dalam struktur keamanan Iran.
Dampak Politik dan Regional
Kematian Ali Shadmani, jika dikonfirmasi, akan menjadi pukulan besar bagi kekuatan militer Iran. Hal ini juga bisa memicu balasan dari Iran yang mungkin akan memperluas lingkup konflik, tidak hanya dalam bentuk serangan langsung tetapi juga serangan cyber, dukungan terhadap kelompok proxy, hingga eskalasi di perbatasan Israel dengan Lebanon dan Suriah.
Amerika Serikat dan Uni Eropa hingga saat ini masih memantau situasi dengan ketat. Beberapa analis menyebutkan bahwa konflik terbuka antara Israel dan Iran bisa menyeret negara-negara lain di kawasan dalam pusaran peperangan besar yang sulit dikendalikan.
Reaksi Internasional
Dewan Keamanan PBB disebut akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas perkembangan terbaru di Timur Tengah, terutama setelah Israel secara terbuka mengklaim melakukan serangan ke wilayah ibu kota negara berdaulat.
Pihak Iran diperkirakan akan mengajukan protes resmi atas serangan ini, sekaligus menyiapkan langkah-langkah balasan. Apalagi bila kematian Ali Shadmani terbukti benar, maka respons Iran diyakini akan sangat keras.
Eskalasi dan Risiko Perang Terbuka
Ketegangan antara Israel dan Iran selama ini sudah mencapai titik didih, namun belum pernah sampai pada kondisi saling menyerang langsung secara frontal di ibu kota masing-masing negara. Serangan ke Teheran, terlebih jika terbukti menewaskan tokoh besar seperti Shadmani, bisa membuka babak baru dalam konflik berskala lebih luas.
Israel menyatakan siap terhadap segala bentuk serangan balasan, baik itu dari Iran langsung maupun dari kelompok-kelompok yang berada di bawah dukungan Iran seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, atau kelompok bersenjata di Suriah dan Irak.
Kesimpulan
Klaim Israel atas terbunuhnya Ali Shadmani dalam serangan udara di Teheran membawa dunia pada kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka antara dua negara bersenjata besar di Timur Tengah. Ketika konfirmasi resmi dari Iran masih ditunggu, dunia internasional harus bersiap menghadapi kemungkinan eskalasi yang lebih luas.
Apakah ini akan menjadi awal dari konflik militer berskala besar atau akan berakhir sebagai episode balas-membalas terbatas, waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, perkembangan ini menjadi sinyal kuat bahwa ketegangan antara Iran dan Israel sudah melewati batas normal.
Ditulis oleh Tim Redaksi
© 2025 DaunNews - Menyajikan Fakta, Bukan Sekadar Berita
Kunjungi juga: Daungroup Indonesia
0 Komentar