![]() |
Sebuah kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Purworejo–Magelang, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. |
Tragedi Maut di Purworejo: Truk Rem Blong Tewaskan 11 Orang dan Hancurkan Rumah Warga
Purworejo – Kecelakaan tragis kembali mengguncang masyarakat Jawa Tengah. Sebuah truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ mengalami rem blong di jalan menurun dan menikung, lalu menabrak angkot serta menghantam rumah warga di Jalan Purworejo–Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, pada Rabu (7/5/2025). Akibat insiden tersebut, 11 orang dilaporkan meninggal dunia dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu di antaranya dalam kondisi kritis.
Salah satu saksi mata sekaligus korban kerusakan properti dalam kecelakaan tersebut adalah Paiman (60), pemilik rumah yang hancur tertimpa truk naas tersebut. Ia menceritakan detik-detik mengerikan sebelum tabrakan besar terjadi.
“Saya itu dengar suara klakson ‘tet tet tet’, setelah beberapa detik kemudian truk itu sudah oleng dan ambruk,” ungkap Paiman saat ditemui awak media di rumah sakit tempat ia dirawat.
Detik-Detik Kecelakaan Maut
Insiden terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika truk tronton melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. Jalan yang menurun dan menikung di lokasi tersebut menjadi titik kritis yang sering menuntut kehati-hatian tinggi dari pengemudi, terlebih kendaraan berat.
Diduga kuat, sistem pengereman pada truk mengalami kegagalan sehingga kendaraan kehilangan kendali dan menghantam sebuah angkot yang melaju di depannya. Tak berhenti sampai di situ, truk masih terus melaju hingga akhirnya menabrak rumah warga milik Paiman, yang posisinya hanya beberapa meter dari tepi jalan.
"Saya lagi mau ngecat lemari waktu itu, saya nggak sempat lari. Pikir saya kalau ambruk ya nggak sampai rumah saya. Nggak taunya roboh menimpa rumah saya," imbuh Paiman dengan nada syok.
Kondisi Rumah Paiman Hancur Total
Rumah milik Paiman kini tak lagi berbentuk. Dinding roboh, atap runtuh, dan berbagai perabotan hancur berkeping-keping. Bahkan beberapa kendaraan roda dua milik keluarga Paiman yang terparkir di halaman rumah pun rusak parah akibat tabrakan tersebut.
Puji syukur, meskipun berada di dalam rumah saat kejadian, Paiman selamat. Namun trauma mendalam dan kerugian material tentu menjadi pukulan besar bagi dirinya dan keluarga.
Korban Jiwa dan Penanganan Medis
Menurut keterangan dari Nunik Sulityaningsih, Wakil Direktur RSUD Tjitrowardojo Purworejo, terdapat 6 korban kecelakaan yang dirujuk ke rumah sakit tersebut. Lima orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat.
"Yang dirujuk ke Tjitrowardojo itu ada 6, Mbak. Lima meninggal dunia perempuan semua, yang satu luka berat, teridentifikasi sebagai sopir,” jelasnya.
Sementara itu, RSUD Tjokronegoro menerima lima korban lainnya, dan semua dinyatakan meninggal dunia di lokasi atau sesaat setelah dirujuk.
"Semua korban sudah teridentifikasi oleh tim inafis dan setelah selesai langsung dibawa pulang oleh keluarga masing-masing,” tambah Nunik.
Kecelakaan ini menambah deretan panjang tragedi lalu lintas akibat kelalaian teknis dan lemahnya pengawasan kendaraan berat di jalur berisiko tinggi.
Analisis Penyebab Kecelakaan: Faktor Teknis dan Infrastruktur
Kecelakaan truk akibat rem blong bukan kali pertama terjadi di Indonesia, khususnya di jalur dengan topografi menurun dan berkelok. Faktor penyebab umum di antaranya adalah:
-
Kondisi rem yang tidak terawat
-
Muatan truk yang berlebihan
-
Sopir yang kelelahan atau kurang pengalaman
-
Kurangnya jalur penyelamat (emergency escape lane) di lokasi menurun
Ahli transportasi dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Suryo Wibowo, menyoroti pentingnya uji kelayakan berkala untuk kendaraan besar, terutama truk dan bus.
“Seringkali kecelakaan seperti ini bisa dicegah jika ada perawatan rutin dan pengawasan ketat terhadap kendaraan,” kata Dr. Suryo.
Tanggapan Pemerintah Daerah dan Kepolisian
Pihak kepolisian dari Polres Purworejo segera melakukan olah TKP dan memeriksa sopir truk yang selamat namun dalam kondisi luka berat.
Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap kondisi jalan serta meninjau kemungkinan penambahan rambu peringatan dan jalur penyelamat di titik rawan.
Upaya Penanggulangan dan Bantuan untuk Korban
Pemerintah Kabupaten Purworejo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji akan memberikan bantuan. Paiman dan keluarganya dijanjikan akan mendapat bantuan renovasi rumah dari pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selain itu, penggalangan dana oleh masyarakat juga telah dilakukan melalui media sosial dan platform donasi online. Solidaritas warga sekitar sangat tinggi, banyak yang membantu membersihkan puing-puing dan mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah Paiman.
Langkah Pencegahan di Masa Depan
Agar tragedi serupa tidak terulang, berikut beberapa langkah yang harus diperkuat oleh pihak berwenang:
-
Pemeriksaan berkala kendaraan berat
-
Penegakan hukum untuk muatan berlebih
-
Pendidikan dan pelatihan bagi sopir truk
-
Perbaikan infrastruktur jalan
-
Pemasangan jalur darurat atau escape lane
Kesaksian Warga Lain: Trauma Mendalam
Beberapa warga sekitar mengaku masih trauma dengan suara tabrakan keras yang mengguncang permukiman mereka. Suara klakson panjang diikuti dentuman keras membuat banyak orang berhamburan keluar rumah.
“Saya kira ada gempa, ternyata truk besar menabrak rumah tetangga,” kata Budi, warga RT sebelah yang melihat langsung kejadian dari jarak 50 meter.
Penutup: Duka dan Harapan untuk Perubahan
Tragedi yang menewaskan 11 jiwa ini tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga membuka mata banyak pihak akan pentingnya sistem keselamatan transportasi yang lebih baik. Harapan besar disampaikan oleh warga agar tragedi serupa tidak terjadi lagi dan pemerintah benar-benar sigap dalam menanggapi isu keselamatan jalan raya.
Kunjungi juga: Daungroup Indonesia
0 Komentar