![]() |
Angkara Murka: Film Horor Lokal Penuh Ketegangan |
Angkara Murka: Teror Mistis dan Kritik Sosial dalam Tambang Pasir
Link Nonton Film Angkara Murka : https://shorturl.at/Fv2M9
Daun News – Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh hadirnya film lokal dengan kualitas menjanjikan bertajuk Angkara Murka. Film ini dijadwalkan tayang secara resmi di seluruh bioskop Indonesia pada hari Kamis, 22 Mei 2025. Dibuat oleh rumah produksi Forka Films, Angkara Murka merupakan debut panjang dari sutradara Eden Junjung, yang sebelumnya dikenal melalui film-film pendeknya yang sarat makna dan memiliki narasi kuat.
Dengan durasi 1 jam 29 menit, film ini membawa penonton ke dalam sebuah perjalanan emosional dan penuh ketegangan melalui kisah horor dan misteri yang dibalut dengan isu sosial dan spiritual. Film ini akan membawa penonton pada petualangan Ambar (diperankan oleh Raihaanun), seorang perempuan tangguh yang mempertaruhkan segalanya demi menemukan sang suami yang hilang secara misterius.
Sinopsis: Pencarian di Balik Kabut Tambang
Ambar, seorang ibu dan istri, hidup dalam ketidakpastian setelah sang suami, Jarot (Aksara Dena), menghilang secara misterius di lokasi tempatnya bekerja: sebuah tambang pasir di daerah terpencil. Ketika upaya mendapatkan informasi dari pihak tambang gagal, Ambar memutuskan untuk mendatangi langsung lokasi tersebut bersama anaknya.
Setibanya di sana, ia bertemu dengan Raden Broto (Whani Darmawan), pemimpin tambang yang memiliki kekuasaan absolut dan sifat yang bengis. Raden menolak membantu pencarian Ambar dan bahkan menyampaikan bahwa Jarot telah diambil oleh kekuatan iblis yang menjaga tambang tersebut.
Cerita semakin mencekam ketika Ambar menyadari bahwa penduduk sekitar mempercayai keberadaan kekuatan gaib di sekitar tambang dan adanya praktik pengorbanan manusia demi kelangsungan operasi tambang tersebut.
Nuansa Horor dan Kritik Sosial
Eden Junjung dalam Angkara Murka tidak hanya mengandalkan elemen horor untuk menakuti penonton. Ia juga menyisipkan kritik sosial terhadap eksploitasi tenaga kerja dan kerakusan kapitalisme lokal yang masih terjadi hingga kini. Sosok Raden Broto adalah representasi dari penguasa yang menindas, mengambil keuntungan dari penderitaan para pekerja tambang.
Tambang pasir dalam film ini bukan hanya latar tempat, tetapi juga menjadi simbol kerakusan, kebobrokan moral, dan konflik antara dunia nyata serta mistis. Ambar sebagai protagonis tampil kuat dan emosional. Ia menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan keberanian seorang ibu dalam menghadapi ketidakpastian.
Karakter dan Pemeran
Ambar (Raihaanun) – Sebagai pemeran utama, Raihaanun berhasil membawakan karakter Ambar dengan sangat mendalam. Perannya sebagai seorang ibu yang penuh kasih, tetapi juga pemberani dan keras kepala, memberikan lapisan emosional yang kuat dalam film ini.
Jarot (Aksara Dena) – Suami Ambar yang menjadi pusat dari misteri utama film. Meski tampil sebentar, keberadaan Jarot menjadi motor penggerak cerita.
Raden Broto (Whani Darmawan) – Antagonis utama dalam film, pemilik tambang yang kejam dan misterius. Karakternya menggambarkan sosok yang hidup dalam kekuasaan dan keserakahan.
Lukman (Simhala Avadana) – Pekerja tambang yang secara diam-diam membantu Ambar dan melawan kekuasaan Raden Broto. Karakternya menambah dimensi perjuangan rakyat kecil melawan penindasan.
Penyutradaraan dan Sinematografi
Sebagai debut panjangnya, Eden Junjung menunjukkan kematangan dalam menggarap atmosfer film. Ia menggunakan pendekatan visual yang sangat ekspresif. Banyak adegan dalam tambang yang digambarkan dengan pencahayaan redup, kabut, dan suara ambient yang mencekam. Semua ini memberikan kesan bahwa tempat tersebut memang dihuni oleh kekuatan lain yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.
Penggunaan warna tanah, gelap, dan dingin menciptakan kesan muram dan suram yang pas untuk genre horor misteri. Tidak hanya itu, penggunaan ruang yang sempit dan tekanan sosial di area tambang mampu menciptakan suasana claustrophobic yang menegangkan.
Musik dan Suara
Skoring film ini patut diacungi jempol. Musik latar mampu menambah intensitas ketegangan, tanpa harus mengganggu narasi. Suara detak jantung, derap langkah kaki di lorong tambang, serta bisikan-bisikan gaib menjadi elemen penting dalam membangun suasana horor.
Tema dan Simbolisme
Selain tentang kehilangan dan pencarian, Angkara Murka berbicara tentang bagaimana manusia bisa menjadi lebih kejam daripada makhluk gaib itu sendiri. Raden Broto bukan hanya manusia serakah, tetapi ia telah menjelma menjadi simbol dari iblis yang sesungguhnya.
Tambang pasir dalam film ini juga merupakan simbol dari kerakusan dan kehancuran, baik terhadap alam maupun terhadap manusia yang hidup di sekitarnya. Film ini seakan ingin berkata bahwa setan sejati bukanlah makhluk dari dunia lain, melainkan keserakahan yang ada dalam hati manusia itu sendiri.
Respons Awal dan Harapan Penonton
Film ini sangat dinanti oleh para pecinta film horor dan misteri Indonesia. Trailer-nya yang dirilis beberapa minggu sebelum penayangan telah mencuri perhatian banyak pihak, dengan berbagai spekulasi soal akhir cerita dan misteri di balik tambang tersebut.
Harapan penonton cukup tinggi, apalagi melihat kualitas pemain dan tim produksi yang terlibat. Banyak yang berharap bahwa Angkara Murka bisa membuka babak baru dalam perfilman horor Indonesia yang lebih berkelas dan sarat pesan sosial.
Kesimpulan
Angkara Murka bukan sekadar film horor biasa. Ia adalah kisah tentang cinta, kehilangan, perjuangan, dan ketidakadilan. Dengan latar yang gelap dan mencekam, film ini mampu menyampaikan pesan yang kuat tentang kemanusiaan dan kekuasaan.
Film ini cocok bagi Anda yang menyukai cerita dengan plot twist, suasana tegang, dan pesan moral yang kuat. Eden Junjung berhasil menghadirkan tontonan yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah kesadaran sosial kita sebagai penonton.
Tayangan ini patut masuk daftar tonton Anda pada akhir pekan mendatang.
Kunjungi juga: Daungroup Indonesia
0 Komentar