Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin pagi waktu Vatikan dalam usia 88 tahun. Kabar duka ini pertama kali diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell melalui siaran resmi Vatican News. Ia menyatakan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia di kediamannya pada pukul 07.35 pagi.
"Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan," ucap Kardinal Farrell dengan suara penuh haru.
Meninggalnya Paus Fransiskus mengguncang dunia, terutama bagi lebih dari satu miliar umat Katolik yang tersebar di seluruh dunia. Sosok yang dikenal sederhana, penuh kasih, dan selalu memperjuangkan keadilan sosial ini telah menjadi simbol harapan dan perdamaian dalam berbagai peristiwa global.
[IKLAN - Dauntogel] Temukan pengalaman hiburan digital yang menarik bersama Dauntogel! Platform yang menawarkan bonus deposit hingga 100% untuk member baru dan cashback harian yang bikin main makin untung. Jangan lewatkan promo terbatas hari ini juga! Kunjungi Dauntogel sekarang dan rasakan sensasinya.
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus mulai menurun sejak awal Februari 2025. Ia sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Gemelli setelah didiagnosis menderita bronkitis. Setelah beberapa hari, kondisinya semakin memburuk dan pada tanggal 18 Februari, dokter menyatakan bahwa beliau menderita pneumonia bilateral.
Perawatan medis yang intensif selama 38 hari akhirnya tidak mampu menahan perkembangan penyakit tersebut. Paus Fransiskus dipulangkan ke kediamannya, tempat ia akhirnya meninggal dunia dengan tenang.
Kabar meninggalnya Paus Fransiskus disambut duka oleh para pemimpin dunia. Presiden berbagai negara, pemimpin agama lintas iman, dan tokoh masyarakat memberikan penghormatan atas dedikasi serta keteladanan beliau.
Sebagai bagian dari persiapan terakhirnya, Paus Fransiskus telah memberikan persetujuan terhadap pembaruan buku liturgi Ordo Exsequiarum Romani Pontificis pada April 2024. Buku tersebut memuat tata cara Misa pemakaman Paus secara resmi dan sejumlah penyederhanaan proses yang diusulkan langsung oleh beliau.
[IKLAN - Admintoto] Bosan dengan hiburan biasa? Coba pengalaman berbeda di Admintoto! Platform hiburan digital dengan sistem keamanan tinggi, layanan pelanggan 24/7, dan bonus referral hingga 20% menanti Anda. Daftar sekarang dan nikmati sensasi hiburan online yang aman dan menguntungkan.
Pembaruan dalam edisi kedua buku liturgi itu mencakup tata cara penanganan jenazah paus, termasuk keharusan memastikan kondisi jenazah tetap terjaga di kapel sebelum dimasukkan ke dalam peti mati. Ini menunjukkan bagaimana Paus Fransiskus tidak hanya memikirkan hidupnya sebagai pemimpin rohani, tetapi juga akhir hidupnya dengan kesederhanaan dan ketertiban liturgi.
Uskup Agung Diego Ravelli, Master of Pontifical Liturgical Celebrations, mengatakan bahwa Paus Fransiskus memang sejak lama menginginkan penyederhanaan dalam berbagai upacara kepausan, termasuk prosesi pemakaman.
Paus Fransiskus dikenal luas karena keberaniannya dalam merombak banyak tradisi lama di Vatikan. Ia mendorong transparansi keuangan Gereja, mendekatkan Gereja kepada kaum miskin, dan menekankan inklusivitas terhadap berbagai kelompok yang selama ini dianggap minoritas.
Semasa hidupnya, ia juga tak segan menyuarakan keprihatinan terhadap isu lingkungan, perubahan iklim, dan konflik global. Paus Fransiskus mengajarkan bahwa Gereja harus keluar dari temboknya dan hadir di tengah penderitaan umat manusia.
[IKLAN - Redmitoto] Hiburan jadi makin seru di Redmitoto! Dapatkan hadiah langsung setiap kali bermain dan nikmati bonus mingguan yang menguntungkan. Redmitoto hadir dengan antarmuka yang mudah digunakan dan fitur lengkap untuk pengalaman bermain tanpa batas. Ayo gabung sekarang dan menangkan banyak hadiah menarik!
Reputasinya sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan anggota Serikat Yesus (Jesuit) menjadikan Fransiskus sosok unik dalam sejarah Gereja Katolik. Ia menolak tinggal di Istana Apostolik, memilih rumah tamu sederhana di Domus Sanctae Marthae, dan lebih sering berinteraksi langsung dengan umat.
Paus Fransiskus juga menghapuskan banyak gelar dan simbol mewah dalam kepausan, mencerminkan tekadnya menjadikan Gereja sebagai pelayan umat, bukan penguasa.
Dengan kepergiannya, umat Katolik kini menatap ke depan menanti konklaf atau sidang para kardinal yang akan memilih paus baru. Namun warisan Paus Fransiskus akan terus hidup melalui ajaran, tindakan, dan inspirasi yang ia tinggalkan.
Duka menyelimuti Vatikan dan seluruh dunia. Doa-doa dan misa penghormatan pun digelar di berbagai negara untuk menghormati sosok pemimpin yang penuh cinta, sederhana, dan berani ini.
Semoga Paus Fransiskus mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan warisannya terus menginspirasi umat manusia di seluruh dunia.
0 Komentar