PDIP Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025

PDIP upacara hari lahir Pancasila, Minggu (1/6/2025). DaunNews
PDIP upacara hari lahir Pancasila, Minggu (1/6/2025). DaunNews

PDIP Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025: Semangat Bung Karno dan Perlawanan terhadap Korupsi

Daun News – Jakarta.
Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2025, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengadakan upacara yang dihadiri oleh jajaran pengurus, elite partai, serta kader dari berbagai wilayah. Bertempat di halaman parkir Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, upacara ini berlangsung khidmat dan penuh makna.

Upacara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat sebagai inspektur upacara. Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting partai, antara lain Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Wakil Bendahara Yuke Yurike, serta Ketua DPP seperti Ganjar Pranowo, Rano Karno, Tri Rismaharini, Mindo Sianipar, Ronny Talapessi, Wiryanti Sukamdani, Sri Rahayu, hingga Adian Napitupulu.

Meski secara fisik tidak hadir, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap mengikuti jalannya upacara secara daring. Sementara Ketua DPP Puan Maharani belum terlihat dalam kegiatan tersebut.

Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno

Dalam amanatnya, Djarot Syaiful Hidayat menyampaikan pentingnya momen 1 Juni sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia, yang dikenal sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Ia juga menyebut bahwa bulan Juni sangat erat kaitannya dengan sosok Bung Karno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia.

“Di bulan Juni ini kita rayakan sebagai Bulan Bung Karno, di mana banyak sekali peristiwa-peristiwa penting yang menyangkut Bung Karno. 1 Juni kita memperingati Hari Lahir Pancasila, 6 Juni adalah hari kelahiran Bung Karno 124 tahun lalu di Surabaya, dan 21 Juni adalah hari wafatnya Bung Karno,” ujar Djarot.

Menurut Djarot, mengenang Bung Karno tidak cukup hanya dalam bentuk seremoni. Yang terpenting adalah meneladani nilai-nilai perjuangannya, terutama semangat membela keadilan, menjaga lingkungan, serta menegakkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Seruan Perlawanan terhadap Korupsi dan Ketimpangan

Dalam pidatonya, Djarot juga menyoroti persoalan korupsi yang masih menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi dasar dalam memberantas korupsi.

“Mereka yang korupsi sampai miliaran, puluhan miliar bahkan ratusan miliar, bukanlah seorang pancasilais, melainkan pengkhianat dari Pancasila,” tegasnya.

Djarot menyampaikan bahwa penguasaan sumber daya alam, seperti tambang yang dilakukan oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi hingga menyebabkan kerusakan lingkungan dan penderitaan rakyat, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Pancasila.

“Siapa yang menguasai tambang beribu-ribu hektare dan menyengsarakan rakyat serta merusak lingkungan, mereka adalah pengkhianat Pancasila. Maka itu juga harus kita lawan,” imbuhnya.

Pernyataan ini disambut tepuk tangan para peserta upacara yang hadir. Isu-isu terkait ketimpangan ekonomi, korupsi, dan kerusakan lingkungan memang menjadi perhatian utama dalam arah perjuangan partai yang mengusung ideologi nasionalis ini.

Partisipasi Kader dan Pengurus Daerah

Upacara ini juga menjadi ajang konsolidasi internal PDIP. Ribuan kader dari tingkat DPC (Dewan Pimpinan Cabang) dan PAC (Pimpinan Anak Cabang) se-DKI Jakarta turut hadir, termasuk pasukan Satgas PDIP dari wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor. Kehadiran mereka menambah semarak upacara yang berlangsung secara tertib dan penuh disiplin.

Kegiatan ini menjadi penegas bahwa PDIP tidak hanya memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai agenda simbolik, melainkan menjadikannya momentum untuk memperkuat konsolidasi ideologis, serta mempererat ikatan antar kader dalam perjuangan politik yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.

Makna Pancasila dalam Konteks Kekinian

Dalam wawancara usai upacara, Djarot menekankan bahwa tantangan saat ini adalah mengaktualisasikan Pancasila di tengah perkembangan zaman yang cepat, serta menjaga semangat gotong royong dan keadilan sosial di era digital dan globalisasi.

“Kita harus bisa menjawab tantangan zaman. Pancasila jangan hanya dihafalkan, tetapi harus dihayati dan dilaksanakan. Saat ini, tantangan kita adalah kesenjangan sosial, disinformasi, serta ancaman terhadap kedaulatan bangsa dari luar maupun dari dalam,” ungkapnya.

Ia juga mengajak seluruh kader PDIP dan masyarakat Indonesia untuk terus menggaungkan nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di tengah meningkatnya polarisasi sosial akibat perbedaan pandangan politik.

Upacara yang Simbolik dan Sarat Makna

Prosesi upacara berjalan lancar, dimulai dari mengheningkan cipta, pengibaran Bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, hingga penyampaian amanat inspektur upacara. Meski digelar di halaman parkir, suasana upacara tetap terasa khidmat.

Dekorasi upacara juga didominasi warna merah dan putih, lengkap dengan spanduk bertuliskan “Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila” serta kutipan-kutipan Bung Karno yang dipajang di berbagai sudut lokasi. Hal ini semakin mempertegas identitas ideologis partai yang dikenal sebagai partai nasionalis-kerakyatan.

Momentum Penguatan Ideologi Partai

Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah lahirnya Pancasila, kegiatan ini juga dijadikan sebagai sarana edukasi politik bagi kader muda PDIP agar memahami lebih dalam tentang makna dan relevansi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ganjar Pranowo yang turut hadir menyampaikan, “Perjuangan belum selesai. Pancasila bukan sekadar simbol, melainkan kompas moral bagi seluruh bangsa. Dan tugas kita adalah menjaga serta merawatnya di setiap sendi kehidupan.”

Tri Rismaharini menambahkan pentingnya Pancasila sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan publik, terutama yang berkaitan dengan pelayanan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

Peringatan Hari Lahir Pancasila oleh PDIP pada 1 Juni 2025 bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi momentum penting untuk mengingat kembali nilai-nilai dasar bangsa, meneguhkan komitmen terhadap keadilan sosial, dan memperkuat semangat anti-korupsi. Dengan kehadiran para tokoh partai dan kader dari berbagai wilayah, kegiatan ini menunjukkan bahwa semangat Bung Karno masih sangat hidup dan menjadi landasan perjuangan PDIP dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan.


Menyajikan berita akurat, tajam, dan terpercaya.

Posting Komentar

0 Komentar